Lamunan Kebingungan

Admin
0


'Ada saatnya aku tidak perlu jujur tentang apa yang kurasa, memendam sendiri setiap celah hati yang berbisik, mendamaikannya sendiri dan mencari solusi sendiri. Karena jikaku utarakan segala rasa maka semua mungkin bisa jadi tidak baik-baik saja'.

Anggun tertegun dalam lamunannya, sembari menulis-nulis dan mencoret kertas yang tak ada hasil sama sekali sedari tadi. Pikirannya kalut dengan banyaknya rahasia yang harus ia simpan. Memang ia memiliki sahabat yang siap mendengarkan semua, namun ia terkadang berfikir hal itu akan menambah beban pikiran Intan sahabatnya.

'Sebaiknya, ku tulis saja dalam diary setiap apa yang kurasa, agar menjadi endapan yang suatu saat bisa kubaca lagi' begitulah pikir Anggun. Hatinya berkecamuk dengan banyak hal, namun itu semua bukan tentang dirinya, itu semua tentang banyak hal, tapi tidak tentang dirinya. Terkadang ia seakan tidak mencintai diri sendiri.

Sore ini, dingin sekali, hujan menemani lamunan Anggun yang kebingungan, sedingin hati yang ingin ia ciptakan, secangkir teh menemaninya sedari tadi. dari jendela kamar ia lihat bocah-bocah bermain bola, anak-anak disekitar rumahnya memang suka bermain bola di saat hujan-hujan begini.

Tatapan Anggun kosong melihat keceriaan anak-anak itu, hatinya memang sedang membisu, ia sendiri yang ciptakan kebisuan itu, ia ingin hatinya dingin sedingin es, seperti dulu yang pernah ia ciptakan. Entah apa sebab ia mengambil keputusan begitu. Memang aneh.

'Aku tidak bisa begini' diminumnya teh sedikit demi sedikit mencoba menghangatkan tubuh yang kedinginan. 'Nanti, tiba saatnya, aku akan bicara, saat ini aku ingin diam dulu, aku tidak ingin egois, sedangkan aku tau, waktu belum tepat'

Sedari tadi Anggun hanya gelisah dengan pikirannya sendiri. Hujan mulai mereda, sama seperti hatinya yang mulai sudah menemukan jawaban. Anak-anak masih saja bermain bola, basah kuyup dan bercampur tanah. Dasar bocah, yang tidak tau bakal sakit jika sudah hujan-hujanan.

Di tutupnya gorden jendela, sembari menutup kegundahan yang ia rasa.




23'01'16

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)