Menjadi yang Menyenangkan? Teruslah Belajar!

Admin
0
hyAzn - Asha Art


Menjadi istri sholehah itu memang tidak gampang. Istri sholehah itu enak dipandang, baik tutur kata kepada suaminya, dan jika suami emosi karena sesuatu hal, entah itu karena persoalan pribadinya, kerjaannya ataupun lainnya, maka istri sholehah meminta maaf dan memberikan tangannya untuk dipukul kepada suaminya. 

Ayoo, ngaku deh, siapa yang sudah bisa memberikan kedua tangannya jika suami marah atau emosi, entah karena kesalahan kita sendiri atau suami marah karena hal lain permasalahannya. Siapa yang sudah  bisa melakukan itu? 

Jarang sekali perempuan seperti itu. Seperti yang kita ketahui, perempuan selalu merasa benar dan tidak pernah salah, hahaha. Bahkan perempuan kalau marah habis sudah suaminya. Biasalah perempuan memang diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok. Para suami harus banyak sabar menghadapi wanitanya (istrinya).

Menjadi istri yang enak dipandang, bukan berarti enak dipandang hanya karena dandanan atau kosmetik, tapi senyuman ataupun akhlak sang istri kepada suami. Aduhai indah sekali memang membayangkan suasana perempuan sholehah. Tapi kan biasanya, perempuan malah sering gondok dan kesal ke suaminya, entah apa saja hal yang bikin perempuan kesal. Maklum sajalah perempuan memang seperti itu. 

Justru akan sangat berbahaya jika perempuan hanya diam saja menyimpan segala isi hatinya dari sang suami. Apa-apa disimpan dan diam, kemudian suatu saat dikeluarkan semua, bisa pecah perang dunia ke-tiga. Apa-apa yang tidak berkenan di dalam hati, bicarakan dari hati ke hati. Jangan diam dan dianggap angin lalu saja. 

Tidak mudah memang menjadi istri sholehah. Namun hal yang harus kita ingat, sebagai seorang istri, apapun perintah suami selagi tidak bertentangan dengan syariat agama, aturan agama dan tidak kufur kepada Allah dan Rasul-Nya maka sang istri mesti menjalankannya. Misal, suami tidak ingin kita lalai karena sesuatu yang tidak urgent, maka kita wajib mematuhinya. 

Segala sesuatu hanya perlu dikomunikasikan. Dan sebagai seorang istri pun jangan pernah lelah untuk berbicara kepada suami karena disitulah letak keterbukaan kepada pasangan. Jangan pernah lelah melayani suami apapun kondisi yang membuat -mungkin seorang istri kesal- ex: suaminya sering letak handuk di sembarangan tempat, letak barang tidak pada tempatnya, mencari sesuatu kemudian tidak dirapikan lagi dll. 

Yaaa, yang namanya pasutri wajar-wajar saja sedikit beda pendapat, namun tetap pada akhirnya harus berbaikan kembali. Jangan saling tidur dalam keadaan kesal, itu tidak baik. Tidurlah dalam kondisi hati sama-sama sayang dan cinta. 

Belajarlah terus menjadi pasangan yang menyenangkan, meskipun itu tidak segampang teori. Setiap pasutri itu, mereka Allah jodohkan karena memang itulah orang yang tepat untuknya, untuk saling melengkapi kekurangan. Terima dulu kekurangan pasangan, baru kemudian menerima kelebihannya. Si A adalah pasangan yang cocok untuk si B. Hanya si A saja yang bisa menangani si B. Begitu juga si B adalah pasangan yang cocok untuk si A, karena hanya si B saja yang dapat menghadapi si A. 

Pun demikian dengan pasangan pasutri lainnya, C dan D, E dan F dan seterusnya. Pasanganmu adalah orang terbaik yang Allah hadirkan untukmu, maka jadilah yang terbaik untuk pasangan, ingat selagi tidak melanggar aturan syariat. Maka taatilah. Jika tidak sesuai syariat maka tidak mengapa tidak mentaati. Misal, suaminya ingin istrinya tidak mengenakan hijab. Maka hal ini tidak boleh ditaati. 


Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)