Sering kita terlupa dengan kata yang terucap dari lisan sendiri. Kita bilang menyayangi mereka namun di lain kesempatan kita melukai hatinya dengan lisan dan prasangka yang tidak tidak. Padahal sahabatmu sejatinya tidak begitu. Setan suka sekali menghembuskan bisikan bisikan praduga pada hati hati kita yang punya selisih.
Lisan kita tak sengaja melukai hatinya. Lisan kita tak sengaja mengatakan persoalan sahabat dengan sahabat yang lain, alih alih dengan mengatakan curhat. Pikiran kita di kuasai oleh emosi yang tidak terkendali kadang.
Lihatlah wajah saudaramu, yang ada hanyalah wajah ketulusan. Tega hatimu melukai hatinya dengan lisan dan sikapmu. Jika tak mampu membuatnya tersenyum setidaknya jangan lukai hatinya meskipun dengan praduga negatifmu padanya.
Terkadang disitulah letak salahnya kita, ada saat kita ingin di mengerti tanpa hiraukan ada sahabatmu yang lain terlukai andai ia tau sikapmu begitu.
Tak jarang sering kita dapati lisan mudah sekali membicarakan tentang orang lain, sekali lagi, tataplah wajah saudaramu, tak ada dendam dan kebencian disana. Jangan lukai hati saudaramu dengan praduga sekalipun.
Lihatlah sekali, jangan torehkan luka dihatinya. Jangan hilangkan keceriaan dari wajahnya hanya karena lisan dan sikapmu. Jika kau ingin memperkokoh tali persahabatan maka mengalahlah selalu. Karna ia begitu berarti.
Lihatlah sekali lagi wajahnya, tak ada kepura puraan yang ada hanyalah ketulusan dan kepolosan. Jika memang kau menyayangi mereka, maka jagalah hatinya, jangan lukai walau hanya dengan prasangka mu padanya. Jangan lakukan itu. Buatlah ia selalu tersenyum tanpa kau harap di mengerti.
06'12'15
--Helmi Yani--