"The last word, an early story"

Admin
0
Ara suka melipat kertas. Kapanpun dan dimanapun dia berada tidak ada hari tanpa melipat-lipat. Melipat burung bangau, melipat ikan, perahu, pesawat, semua bisa.

Ara senang melakukannya. Hingga setiap orang rasanya sudah tahu, saat mereka menemukan kertas coretan bekas menghitung jawaban ujian yang dilipat menjadi suatu bentuk, itu pasti hasil karya tangan terampil Ara. Atau hasil karya tak ada kerjaannya Ara?

Ara senang melakukannya. Terlebih saat dia melakukannya setiap hari Minggu malam. Melipat kertas yang isinya telah dia lampirkan tulisannya yang dia buat sepuitis mungkin. Dengan senyum berbunga-bunga, dengan mata yang berbinar-binar.


-

-

-

Seorang laki-laki pandangannya teralihkan saat ada pesawat kertas mendarat dengan pelan ke dekat sepatunya yang berwarna cokelat. Sedetik kemudian ia tersenyum. Lalu mengambil pesawat tersebut dan memperhatikannya.


Open me.


Mengikuti perintah yang tertulis pada sayap pesawat, ia membuka lipatan itu dengan perlahan.


Dear Fauzan,

Semesta pasti sedang menertawakan ini

Padahal kamu bukan pangeran dalam mimpi

Pun bukan seperti mentari yang bersinar setiap hari

Tapi hanya dengan bersamamu, bagiku semua hal tidak lebih berarti. (Enie)


Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)