Pertama kali mengenal dunia kepenulisan ialah, one week one
paper. Saya bertemu dengan para anak muda yang senang menulis, mereka menulis
di blog dan web masing-masing, karena memang di sini didirikan oleh anak muda
yang baru belajar menulis, maka tak heran, kami di sini bukanlah orang-orang
yang memiliki buku-buku yang selalu terbit, namun di antara member juga ada
yang selalu menerbitkan buku baik self publish maupun mayor.
Di sini saya diajarkan bagaimana untuk bebas menulis dan
berekspresi, dengan berbagai kegiatan via Wa, menjadikan agenda terlihat nyata,
meskipun juga dilakukan kopdar, namun kegiatan latihan menulis dilakukan via
media social yang ada.
Kini, komunitas OWOP melakukan perapian dibagian arsip, dan
OWOP pun menata keanggotaan ke dalam forum OWOP yang lebih rapi. Adapun web
tetaplah masih berguna. Di one week one paper, kita dibiasakan menulis setiap
minggu, namun saya pribadi membiasakan menulis setiap hari. Budaya membaca
memanglah sangat diharuskan agar kemampuan menulis tetap terasah. Disinilah seorang
penulis sejati berada, di antara budaya membaca dan menulis tidak bisa ia
pisahkan. Jika satu hari tidak menulis itu rasanya ada yang kurang.
One week one paper adalah keluarga pertama saya yang
mengenalkan tulis menulis, dengan berbagai agenda dan juga sharing kepenulisan
menambah sedikit ilmu dari para penulis dengan berbagai tema kagiatan. Dan yang
serunya, saat ini saya setiap hari memperolah spirit menulis dari para guru di
berbagai komunitas menulis yang saya ikuti.
Bersama para penulis saya merasa, bahwa saya bukanlah
apa-apa, belum ada karya yang saya hasilkan, semoga dengan selalu berada di
lingkungan para penulis, tetap membuat spirit saya bangkit, untuk terus menulis
dan menulis sampai kapanpun. Terimakasih untuk semua sahabat penulis yang hadir
di kehidupan ini.