Oleh : Helmi Yani
![]() |
gontornews |
Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Prof. Imam Suprayogo periode 1997-2013 berhasil membangun karakter kampus lewat mesjid. Prof. Imam Suprayogo saat awal mula memimpin kampus yang diamanahkan pemerintah kepada beliau, ia mengakui dan berterus terang, "ada sesuatu yang harus segera dibenahi. Keadaan kampus baik secara fisik, kelembagaan, aktivitas sehari-hari namun hal lain tidak begitu menggembirakan". Beliau merasa dan menilai, bahwa nilai-nilai islam sangat jauh terasa dari institusi pendidikan tersebut berdasarkan gambaran tentang islam yang beliau tangkap dari yang selama ini dipelajarinya.
Di dalam buku, " Pendidikan Karakter, Hidup Dengan Energi Positif, Menjadi Pribadi yang Lebih Baik", karangan "Sahabat Pena Nusantara", terbitan Oktober 2017, beliau menuturkan bahwasanya sebagai seseorang yang mendapatkan amanah memimpin kampus maka tentu menginginkan kesuksesan dalam memimpin kampus. Kampus yang beliau pimpin harus maju dan melahirkan lulusan yang berkualitas. Dan itu semua dapat terwujud jika semua elemen dan unsur di dalamnya mau bergerak dan menunaikan amanahnya masing-masing secara maksimal. Untuk membangun itu semua, Prof. Imam Suproyogo yang juga merupakan seorang rektor yang produktif menulis berkaca pada keberhasilan sang Rasulullah SAW dalam membangun masyarakat Madinah.
Rasulullah SAW, berhasil menyatukan kaum Muhajirin dan Anshor dan juga membangun mesjid sebagai awal membangun peradaban umat. Menurut Prof. Imam Suprayogo, selain sebagai tempat ibadah, mesjid juga digunakan sebagai mediasi komunikasi baik vertikal maupun horizontal. Rektor UIN Malang ini -penerima Rekor Muri untuk konsisten menulis setiap hari di blog selama satu tahun tanpa jeda, 2009- ia melakukan hal yang sama, memulai amanah memimpin perguruan tinggi lewat mesjid. Dengan mesjid, komunikasi dapat dijalankan dengan baik. Walau awal mulanya memakmurkan mesjid bukanlah hal yang mudah, "Tidak semua warga kampus merespon ajakan itu". Namun beliau tetap berusaha menjalankan misinya dan istiqomah menjadi teladan.
Untuk memakmurkan mesjid banyak hal yang dilakukan Prof. Imam Suprayogo - Doktor Sosiologi Unair Surabaya- seperti mengeluarkan surat resmi agar berjamaah, melalui himbauan rapat dinas dan sebagainya. Beliau mengakui, berdasarkan pengalaman yang ia dapatkan, "Tidak ada korelasi antara mereka yang berpendidikan Tinggi, berjabatan akademik atau berpangkat tinggi dengan kerajinan datang ke masjid, mahasiswa dan karyawan justru lebih cepat merespon gerakan shalat berjamaah di masjid dibanding mereka yang sudah berpendidikan dan berpangkat tinggi." Meskipun diawal belum mendapatkan hasil yang begitu tampak, namun lambat laun membuahkan juga. Mesjid yang ada di kampus sudah dipenuhi oleh jamaah pada setiap waktu shalat berjamaah dan tidak tanggung dua mesjid - yang berukuran besar- sekaligus. Tukar pikiran, pengalaman dan diskusi senantiasa dilakukan selepas shalat berjamaah.
Dengan demikian informasi, pendapat dan harapan untuk maju bisa dibagi bersama dan secara cepat bisa diterima oleh semua kalangan, aku Prof Imam Suproyogo. Semua dapat diperjelas di dalam masjid ketika belum jelas di ruang-ruang rapat. Dan tak kalah penting dan dahsyat melalui berjamaah ini, semangat membaca dan menghafal al quran juga tumbuh. Jumlah penghafal alquran di kampus UIN Malang mencapai 20% dari jumlah mahasiswa, lebih dari 2000 mahasiswa. Rektor yang juga kembali mendapatkan rekor Muri untuk konsisten menulis setiap hari selama tiga tahun, pada 15 Juni 2011, menyimpulkan rumah ibadah memang tepat disebuat sebagai laboratorium pembinaan karakter, dan bahkan juga sebagai sumber idea atau gagasan baru yang amat penting dipelihara di lembaga pendidikan.
Apakah jejak Prof. Imam Suproyo akan ada yang melanjutkan?? Membangun karakter melalui masjid hingga mencetak penghafal quran.
16:28/ 12'11'17
Wonogiri, Jateng
Wonogiri, Jateng
#hyAzn
#LoveWriter
#MadrasahCinta
#BerbagiAsaIndahnyaKebersamaan
#LoveWriter
#MadrasahCinta
#BerbagiAsaIndahnyaKebersamaan