Puasa untuk Orang Beriman

Admin
0

Oleh : Helmi Yani

Berpuasa seperti yang kita semua ketahui bukanlah hanya sekedar menahan rasa lapar dan haus serta menahan syahwat dan nafsu lainnya, berpuasa tidak hanya untuk menahan rasa lapar, namun puasa juga merupakan media pembelajaran bagi setiap umat yang beriman untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi dari waktu sebelumnya.

Selama bulan Ramadhan merupakan masa belajar yang banyak, belajar menyantuni anak yatim maupun kaum dhuafa, ketika selama Ramadhan dan telah berlalu tanpa ada pembelajaran yang kita dapatkan maka selama itu Ramadhan yang kita lalui tentulah kurang bermakna, karena Ramadhan mengajarkan kepada umat Islam bagaimana merasakan lapar dan haus yang dirasakan oleh kaum dhuafa dalam kesehariannya.

Tidak hanya sebagai sarana belajar menyantuni fakir miskin, Ramadhan juga merupakan ajang bagi umat Islam yang beriman untuk menjadikan diri beramal lebih banyak dan berkualitas lagi. Ramadhan saat ini sudah berjalan setengah bulan, tinggal lebih kurang dua Minggu lagi Ramadhan akan meninggalkan kita dan belum tentu tahun depan kita akan berjumpa dengan bulan yang suci ini, di mana di bulan ini para setan pun Allah ikat.

Banyak di antara kita yang berpuasa namun tidak meninggalkan bekas dan makna selama Ramadhan ketika puasa hanya sebagai ajang menahan rasa lapar dan haus maka di sana kerugianlah bagi kita. Sama berpuasa dengan yang lainnya namun tidak memberikan pembelajaran dan perbaikan bagi diri sendiri.

Rasulullah juga sudah mengingatkan bahwanya janganlah berpuasa hanya sebagai menahan rasa lapar dan haus namun tetap melakukan dusta dan kejahatan lainnya. Ketika berpuasa namun kedustaan tetap dilakukan maka puasa yang sedang kita lakukan tidaklah bernilai apa apa, hanya menahan lapar dan haus tanpa mendapatkan keutamaan dan makna berpuasa serta tak bernilai ibadah dan pahala di sisiNya.

Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa tidak menahan diri dari ucapan dusta dan perbuatan dusta, maka sedikitpun Allah tidak sudi menerima puasanya meskipun ia menahan diri dari makan dan minum." (HR. al‐Bukhari). Bagi diri yang tidak membiasakan bersikap jujur mungkin akan sulit baginya selama berpuasa untuk bersikap jujur dan tidak dusta, namun ketika mempersiapkan diri dengan bekal ilmu dan iman dalam menyambut dan menjalankan puasa maka dengan kerja keras dan kesungguhan semoga puasa yang dilakukan tak hanya sekedar menahan rasa lapar dan haus.

Sebagaimana Rasulullah bersabda, "Barangsiapa berpuasa karena keimanan dan semata-mata mengharap pahala, niscaya diampuni dosanya yang telah lalu." (HR. al‐Bukhari dan Muslim). Maka sangat disayangkan bagi siapapun yang berpuasa namun hanya menunaikan kewajiban berpuasa tanpa menjalankan dengan makna dan keimanan maka waktu sebulan Ramadhan hanya akan berlalu begitu saja tanpa nilai dan ampunan dosa.

Allah juga hanya menghimbau orang orang beriman yang berpuasa, sebagaimana dalam surat Al Baqarah :183, "hai orang-orang yang beriman diwajibkan bagi kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa", maka di sini jelas yang diwajibkan berpuasa adalah orang yang beriman kepada Allah dengan mengharapkan pahala dan ampunan Allah serta menjadikan Ramadhan media pembelajaran, tidak hanya sekedar ikut berpuasa bersama orang Islam lainnya namun tidak menjalankan Ramadhan dengan penuh makna. Ramadhan akan segera meninggalkan kita, maka keutamaan nya tetaplah harus diutamakan.

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)