Syirik Tanda tak Mampu, Katanya

Admin
0

Sering kita mendengarkan kalimat singkat ini, "syirik tanda tak mampu", namun ada hal yang ingin saya tanyakan, sejauh manakah kamu bisa mengetahui seseorang itu syirik ataupun iri padamu?

Pernahkah kau lihat dan buka isi hatinya untuk melihat bahwa seseorang itu sedang syirik ataupun iri padamu? Jangan jangan hanya hatimu yang sedang bermasalah sehingga berprasangka bahwa orang itu iri pada pencapaianmu.

Pada banyaknya kecanggihan tekonologi dan sosial media saat kini, maka akan marak sekali juga terlihat prasangka dan dugaan syirik tanda tak mampu, setiap akun memamerkan dan aksis dengan dunia dan dirinya sendiri, tanpa mempedulikan siapa saja yang memperhatikan dan mengetahui setiap upload status yang mereka punya.

Kadang setiap pemilik akun lupa, bahwa ada bidang privasi yang tidak perlu diumbar, karena bisa jadi di suatu sudut negeri ada orang orang yang tak bertanggung jawab tidak suka dengan semua status dan keeksisan seseorang di media sosial.

Salahkah? Ya tentu si pemiliki akun tidak bersalah, namun saya kembali berfikir, untuk apalah kita pemilik akun menyebarkan hal pribadi dan privat ke khalayak ramai, semisal, kemesraan bersama pasangan, kekayaan yang telah diraih? Ataupun kebaikan kebaikan amal ibadah yang dilakukan?

Apakah niatnya agar orang lain meniru dan mengikuti jejak kita? Jika kemesraan suami istri dipertontonkan ke khalayak ramai di sosmed guna mendapatkan pujian dan kekaguman orang banyak, maka hentikanlah melakukan hal demikian, tidak ada gunanya, sejauh mana kamu haus akan pujian itu.

Tidakkah pernah terfikirkan olehmu? Mungkin di dunia lain ada keluarga yang sedang dirundung duka dan ujian rumah tangganya, lantas dengan melihat status media akun kita, dia dan sang suami semakin membanding bandingkan kehidupan rumah tangganya.

Pernahkah kita berfikir? Untuk tidak mengusik orang lain dengan kehidupan pribadi kita? Terlalu aksis itu tidak ada gunanya. Sejauh mana kamu haus akan pujian dan kekaguman manusia? Jadi, syirik tanda tak mampu bukanlah slogan yang pas untuk mereka yamg aksis untuk mengatakan yang tak suka aksis, namun mereka lebih mementingkan kebaikan bersama.

Untuk apalah update status di sosial media, "minggu ini honeymoon ke Bali" saya rasa kurang bahagia berdua merasakan kebahagiaan sehingga ingin yang lain juga merasakan kebahagiaan yang melanda di pemilik akun. Tapi pernahkah kita berfikir? Jangankan honeymoon ke Bali, untuk makan saja mungkin ada saudara di ujung sana yang kesusahan, bukankah itu menjadi kesedihan akan saudara kita?

Saat ini, semenjak sosial media marak beredar, terlalu banyak artis dadakan yang muncul, hehehe. Saya katakan artis dadakan karena ya itu tadi, jiwa aksis nya berlebihan namun tak ada media yang menyoroti, jadilah, diri sendiri sebagai wartawan, reporter dan pembawa acaranya haaha.

Tidak tidak, saya tidak melarang kamu kamu aksis kok, tapi sekedarnya saja lah, yang bermanfaat untuk orang lain juga fikirkan, ngapain kamu tumpahkan semua ke publik urusan pribadi dan masalah kamu. Tidak ada lagi toh ruang privasi yang tersisa? Jangan sampai kebablasan. Udah itu aja

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)