Menulislah, Jika Ingin Merdeka

Admin
0

Oleh : Helmi Yani

Tak ada seorangpun yang bisa melarang seseorang untuk menulis tentang apa. Apapun yang ditulis oleh seseorang itu adalah hak mereka yang menulis. Hak mereka sebagai penulis. Mental yang keras sudah dilalui oleh seseorang yang menulis. Mereka sudah melalui tahap kritikan, cemooh bahkan tak dianggap apa yang mereka tulis, itu semua sudah dilalui seorang penulis, bahkan cemoohan apapun telah mereka dapatkan. Apalagi yang suka puitis dan prosa ngalay, mereka sudah melalui terpaan angin badai dan bahkan dianggap galau.

Banyak diantara pemuisi pun dianggap sedang patah hati di saat mereka menulis tentang puisi patah hati, tapi apa reaksi mereka, santai. Mereka gak mikirin apa yang dinilai setiap pembacanya. Karna apa, jika ini dilakukan, maka hari itu juga ia akan berhenti menulis tentang hati dan perasaan. Dan kini, banyak diantara mereka puisi-puisi yang dianggap tak berbobot dan galau itu malah bertebaran di koran-koran bahkan sebagian diantara mereka sudah cetak ulang atas kumpulan puisi yang dirangkumnya dalam bentuk buku.

Untuk menjadi penulis, apalagi penulis amatiran, maka jangan tanya lagi, apa yang mereka lewati, hehehe. Berbagai hambatan dan rintangan sudah mereka lalui. Bahasan tentang sebuah jenis tulisan pun sudah selesai kami bahas, di mana, yang namanya tulisan ibarat menemukan jodoh, setiap tulisan akan menemukan jodoh pembacanya. Ya sama seperti puisi, gak akan bisa klop dengan orang yang "hanya" suka dengan tema sejarah ataupun politik. Sama juga dengan tulisan nonfiksi gak akan dibaca sama yang suka novel dan tulisan-tulisan fiksi.

Nah, begitulah, apapun yang ditulis seseorang maka setiap pembaca pun berhak tidak menyukai dan tidak membacanya. Namun satu hal yang perlu diingat, setiap penulis juga tidak bisa dihentikan dan diatur mereka mau nulis apa. Karena apa? Akan saya kasih tau, kenapa. Karena menulis itu adalah panggilan jiwa. Menulis itu adalah dunia milik sendiri, menulis itu adalah tamasya, menulis itu adalah gairah, menulis itu adalah kesenangan, menulis itu sebuah kebutuhan, menulis itu sedang mengolah rasa dan pikiran, menulis itu adalah bersuara dalam diam. Maka tidak akan ada didapati, seorang penulis bisa dihentikan mereka mau nulis apa. Hehe.

Lagipun, larangan. Tak ada seorang pun yang boleh dan melarang seseorang menulis tentang apa. Itu hak paten seorang penulis. Itu hak seseorang. Hak penulis yang tidak bisa diganggu gugat. Mereka akan tetap menulis walau banyak yang protes, karena dengan menulislah merdeka dan ada. Dengan menulis mereka bebas, dengan menulis mereka bahagia. Ketika diminta hentikan, itu artinya meminta seseorang penulis berhenti menghirup udara.

09.00, Jumat 13 Oktober 2017
Wonogiri

#hyAzn
#LoveWriter
#MadrasahCinta
#BerbagiAsaIndahnyaKebersamaan

Tags

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)