Kapan Nikah?

Admin
0

Sahabat dan rekan semua pasti pernah mendapatkan pertanyaan seperti diatas, "Kapan nikah nih?", " Nikahlah lagi mbak, kerja terus", "gak pengen nikah mbak"?. Pertanyaan sejenis sudah pasti sering kita dapatkan dan juga dengarkan. Setiap kita pasti berbeda cara menanggapi pertanyaan ataupun pernyataan tersebut, kalau Saya pribadi ketika ada yang bertanya dan atau mengatakan hal sejenis, maka Saya hanya mengatakan, "Mohon doa nya pak, buk, kak, dek, om tante dan semuanya, mohon doanya semoga segera". Udah titik, itu aja.


Saya tidak marah ataupun galau dengan pertanyaan dan pernyataan tersebut, ya itu artinya, tanda perhatian tho. Ya walau Saya gak suka ketika suatu saat, kejadian di sebuah group organisasi, kita sedang bahas hal penting malah ngomong hal tentang, pernikahan. Ya gak etis saja heee. Ya kalau ditanya siapapun, bagi teman teman, kapan nikah? Ya dijawab saja dengan hati lapang, mohon doanya semoga Allah segerakan. Atau juga bisa dijawab dengan candaan, nikah kok bilang-bilang. wkwkwkw (orang dewasa pasti paham maksudnya).


Bertanya akan sebuah pernikahan ya wajar saja. Maka baik kita jawab dengan wajar juga. Tidak perlu kita sebutkan dan detailkan, saya pengen nikah, tapi calonnya belum ada. Saya pengen nikah, tapi gagal mulu, gak jadi lamaran, Saya mau nikah, tapi saya belum siap. Saya mau nikah, tapi gak punya modal, Saya mau nikah tapi belum ada yang sreg, Saya mau nikah tapi, tapi, tapi. Jawaban seperti itu tidak perlu diumbar dan dilontarkan. Cukup saja dengan mengatakan, "Mohon doanya, semoga Allah mudahkan dan segerakan", jika ditanya lagi, " Sudah adakah calonnya"?, jika hanya sekedar bertanya, maka cukup dijawab, "Calonnya sudah ada di lauh mahfudz".


Jika yang bertanya orang-orang tertentu, maka tidak apa dijawab, " Belum ada". Jika memang belum ada. Karena orang-orang tertentu ini tentu ada niat dibalik pertanyaan tersebut, apakah akan dicarikannya calon, ataukah akan dibantu dalam proses bertemu jodoh. Jodoh itu adalah seperti rezeki, ia merupakan takdir yang dapat diusahakan. Jodoh sama dengan halnya rezeki. Harus didoakan dan diusahakan. Dengan caranya masing-masing. Bagaimana caranya. Di dalam buku-buku pernikahan sudah banyak dibahas.


Bagi teman-teman jika ditanya, kapan nikah, maka easy going saja menjawabnya. Atau jika memang sedang tidak mood, maka jawab saja dengan senyuman termanis. Kita tidak pernah tahu memang isi hati orang lain yang bertanya. Apakah bertanya hanya sekedar bertanya, ataukah bertanya karena tidak adalagi yang bisa ditanyakan, ataukah bertanya hanya sekedar bertanya ataupun bertanya karena kepo dan sebagainya. Biasanya, setiap yang akan menikah, sudah barangtentu sering menjadi bahan pembicaraan dan omongan orang-orang sana sini. Ya maklum saja. Namanya juga kabar bahagia, cepat tersebut beritanya dari mulut ke mulut. Padahal, apa yang dirasa oleh calon pengantin sangat banyak sekali -yang ini nanti akan diuraikan dalam catatan selanjutnya.


Kapan nikah? Keep smile aja. Yakin dan percayalah dan tetap doa dan usaha. Insya Allah ia akan datang sebentar lagi, bagi yang masih single. Tak ada seorang pun insan yang tidak bahagia akan hari pernikahan. Setiap mereka menanti dan menunggu hari tersebut. Di mana hari yang penuh sakral ijab dan qabul diucapkan. Serah terima tanggung jawab dan penghalalan segala hal yang haram menjadi halal bahkan bernilai sedekah dan ibadah di mata Allah. Menikahlah segera bagi yang sudah paham akan penting sebuah pernikahan, menunda bukanlah ajaran yang dicontohkan sang nabi dan ulama. Karena menikah, menentramkan perasaan dan hati.

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)