My Son

Admin
0
Menjadi orangtua tentulah sesuatu hal yang tidak mudah. Ketika seseorang memutuskan untuk menikah, maka disaat yang sama ia pun sudah memutuskan untuk siap menjadi orangtua -baik sebagai ayah ataupun sebagai ibu-. Ketika akan menikahpun, sebelumnya tentu setiap kita pun memiliki visi misi dalam membangun rumah tangga kelak. Siapapun ia, maka tujuan menikah paling standar adalah mencari kebahagian. Namun masih banyak tujuan pernikahan yang jauh lebih sakral, yaitu ujuan melengkapi separuh agama dan visi akhirat

Seseorang yang menikah, baik lelaki ataupun perempuan, atas izin Tuhannya maka ia akan memiliki keturunan, walau sebenarnya di dalam sebuah pernikahan, memiliki keturunan bukanlah tujuan pernikahan, namun keturunan adalah hadiah dan buah dari sebuah pernikahan. Ketika pasangan suami istri diberi keturunan maka hendaklah menjaga amanah dariNya dengan sebaik mungkin. Dan juga banyak pasangan yang belum diizinkan sang pencipta untuk memiliki keturunan. Namun disamping itu keturunan adalah pelengkap kebahagiaan rumah tangga.

Semenjak di dalam kandungan, janin pun sudah dididik. Mengajak janin dalam rahim berbicara dan membiasakan dengan ayat suci alquran. Di dalam sebuah artikel disebutkan, janin yang sering diajak bicara oleh ayahnya maka kelak ia akan lebih cerdas. Membiasakan dengan alquran semoga kelak ia menjadi sahabat alquran. Janin di dalam kandungan, ia sudah bisa mendengar apapun yang didengarnya. Bahkan perasaan dari ibunya, janinpun dapat merasakan. Sehingga seorang calon ibu hendaknya menjaga perasaannya, agar anak yang dilahirkan kelak juga cerdas secara emosional.

Dikaruniai seorang anak adalah kebahagian bagi seorang wanita, apalagi ketika mengetahui positif hamil, hal tersebut adalah kebahagiaan yang tak terhingga. Kenapa? Karena sejatinya, setiap lelaki menghendaki keturunan, meskipun tujuan pernikahan bukanlah untuk mencari keturunan. Akan tetapi tanpa keturunan terasa sunyi sebuah rumah jika tiada kehadiran pelita hati. Anak merupakan dambaan setiap pasangan yang menikah. Dengan memiliki keturunan, setiap kita berharap kelak ia menjadi anak yang sholeh dan mendoakan kedua orangtuanya, dan menjadi sebab dapat menuju surgaNya.

Ia kami beri nama Ashraf Khaizuran Syafiq Haris. Seperti pasangan calon orangtua lainnya, kami pun sibuk mencari nama yang bagus dan bermakna. Ada banyak nama yang dirangkai dan untuk dipilih, ada sekitar sepuluh nama yang disediakan. Akhirnya kami pun setuju untuk memberikan nama seperti yang disebutkan diatas, Ashraf Khaizuran Syafiq Haris. Yang memiliki makna, Seorang Pemimpin yang lebih berbudi luhur, penyayang dan pelindung. Adapun Haris juga merupakan paduan nama dari kami sebagai orangtuanya.

Kini, sudah 2 bulan 14 hari umurnya. Dan ia tumbuh menjadi anak yang cerdas, semoga sehat selalu dan diberkahi Allah hingga kapanpun. Menjadi orangtua adalah sebuah keniscayaan, namun menjadi orangtua yang bijak adalah pilihan. Mendidik anak tentu bukanlah hal yang mudah dan enteng, tujuan mendidik tentu guna menjadikan buah hati sosok yang berakhlak, beragama dan berilmu. Menjadi anak yang sholeh/ah dan berguna bagi bangsa dan agama.




Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)