Anak Sholeh yang Pintar

Admin
0
Setiap ayah dan ibu pasti menginginkan anaknya menjadi anak yang sholeh/ah. Semuanya menginginkan demkian. Namanya Ashraf, kini usianya 10 bulan, 5 hari tepat pada tanggal 14 Mei 2019. Ashraf sejak usia dua bulan kalau bangun tidur dia selalu tersenyum pada umi dan abinya. Sebuah senyuman yang sangat manis. Hingga kini ketika bangun tidur dia akan tersenyum pada umi abinya kalau saat bangun didapati kedua orangtunya di sisinya. Namun kadang kini, sejak usia akan berjalan 10 bulan, kadang ia akan menangis kalau umi nya tidak ada di sampingnya jika ia bangun tidur. Haha entah siapa yang mengajarkan.

Ashraf sudah pandai tengkurap saat usia 2 bulan, 10 hari. Badannya termasuk besar juga. Namun ia berusaha sekuat tenaganya untuk tengkurap haha. Suatu hal yang sangat menyenangkan tentunya disaat anak kita bisa melakukan hal yang baru di usianya yang masih bayi. Banyak kelakuan Ashraf yang membuat abi uminya gemes. Sikapnya sering mengundang perhatian, kalau disini istilahnya "kemaki". Ya Ashraf, tingkahnya mencuri perhatian kita. Ia pun pandai membalikkan badan di usia 2,5 bulan. Pandai tertawa saat usia 1 bulan, pandai berceloteh di usia 1,5 bulan. Pasti sangat lucu kan ya melihat anak bayi tertawa, bahkan apapun yang dilakukan si bayi pasti mengundang kelucuan.


Ashraf pun akhirnya pandai merangkak di usia 5 bulan, dan pandai duduk di usia 5 bulan, 2 minggu. Ia pun pandai berdiri di usia akan masuk 8 bulan. Kepandaiannya semakin bertambah dari hari ke hari. Hingga usia 9 bulan menjelang 10 bulan Ashraf sudah bisa memasukkan makanan ke dalam mulutnya dan mengemut makanannya sendiri. Kini giginya pun sudah mulai tumbuh. Ada ada saja kelakuannya yang lucu. Kadang ia suka ciringiak, meradukan giginya seperti pose orang yang lagi geram. Ia juga pandai merajuk. Pandai minta makan.

Kini, ia sudah pandai minum susu sendiri. Kalau susu botolnya sedang didinginkan, ia pun mengerti, susunya masih panas. Jika sudah dingin dan diberikan padanya ia akan buka sendiri tutup botolnya dan meminumnya sendiri sambil duduk dan saya pun memposisikan Ashraf tiduran supaya bisa minum susu botolnya. Ashraf tahu kalau uminya sedang membuatkan susu untuknya. Kalau ia mengencut tangannya, dan saya katakan padanya, tunggu sebentar ya umi buatkan susunya. Maka ia pun akan berhenti mengemut tangannya. Dan terus bermain sambil menunggu susunya dingin.

Jarang sekali ia menangis. Ashraf akan menangis jika susah tidur, biasanya memang susah tidur. Dan ia juga akan menangis kalau mainan apa yang sedang dimainkannya diambil, dengan istitlah lain, lagi asik diganggu. Ia pantang diganggu kalau lagi fokus, sama kayak umi dan abinya. Hahaha. Ashraf akan menjadikan apa saja mainan. Apapun itu. Entah itu kaleng makanan, botol minuman, bekas botol bedak dan sebagainya. Mainan yang kami belikan memang dimainkan, tapi hanya sebentar saja. Ia lebih suka mainan yang alami. Wahahaha. Jadi hemat nih gak beli mainan. Itu artinya uminya disuruh kreatif buat mainan sendiri. Ya nanti dibuatkan insyaAllah. Baru beberapa kali beli mainan, dan mainannya pun sering dianggurin. Ashraf kalau sudah asik main, jangan diganggu, bisa marah dia.

Sekarang apa apa dimakannya, mainan dimakan, botol diemut, bola digigit, ya begitulah, sejak mudeng ngemut makanan, apa apa mau dicoba masuk ke dalam mulut. Dan lebih lucunya ialah, kalau umi nya lagi masak, maka mulutnya akan komat kamit minta makan. Ia gerakkan mulutnya buka tutup, buka tutup seperti minta makanan. Biasanya kalau umi abinya lagi makan sesuatu maka ia pun minta, pengen makan apa yang dimakan ortunya. Kalau gak dikasih ia bisa menangis. Bukan main, perangainya. Menangis jadi senjata baginya. Namun tentu saya pun tidak memberikan sembarangan makanannya padanya, seperti ayam chicken ya tidak mungkin dikasih, karena kerak bumbunya kan kasar, palingan yang diberikan, seperti kerupuk, roti, buah, tempe goreng, tahu goreng, cemilan khusus bayi dan sejenisnya. Ya palingan, cuma untuk mencicip rasa saja bagi bayi. Pernah juga Ashraf saya berikan buah mentimun, diemutnya. Lumayan habis sedikit diujungnya.

Kini saya menunggu giginya tumbuh lebih banyak lagi, menunggu ia pandai berjalan. Kami sebagai orangtua, menstimulasinya, nanti biar ia pandai sendiri. Sekarang Ashraf juga sudah pandai mengobrak abrik apa saja. Baju yang dibuang buang dari keranjang, mainan dikeluarkan semuanya. Tas diobrak abrik, semuanya. Kadang tak jarang, uminya lagi ngiris ngiris bahan pun diganggu nya wahahaa. Sebagai orangtua ya tentu kami harus hati-hati, apapun itu yang berbahaya, seperti kabel, gas dll. Harus safety dan lihai memperhatikan Ashraf main. Sering saya biarkan ia sibuk main sendiri untuk melatih sel sel sensorik dan keingintahuannya. Biar ia belajar apa saja dari hal-hal yang dimainkannya.



Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)