Menyempatkan Diri

Admin
0



Jika kita katakan waktu kita tak banyak maka sama, setiap orang juga memiliki waktu yang sama. Kita sama-sama punya waktu 24 jam. Dan semua kita tau itu. Jika kita katakan kita tak sempat, maka sebenarnya kita hanya tak menyempat diri untuk melakukan hal tersebut. Bukan tak punya waktu untuk melakukannya. Hanya saja kita tidak menyisihkan waktu dan menyempatkan diri saja. Katakanlah terkait menulis.

Banyak yang mengatakan menulis itu sulit dan ada juga yang berpendapat menulis itu mudah. Jika untuk menulis yang hanya sekedar curahan hati atau opini, rasanya itu mudah, tapi kalau menulis sebutlah novel, atau reset penelitian tentu bukanlah mudah. Bukan terkait mudah atau sulitnya menulis yang ingin kita bahas. Kita ingin bahas terkait menyempatkan diri. Apakah itu menulis, membaca ataupun melakukan hal lain di luar aktivitas biasa orang pada umumnya. Misal, olahraga, senam, mengaji, ikut taklim atau lainnya.

Bukan tidak punya waktu, namun tidak menyempatkan diri saja, itulah hal sebenarnya. Tidak membaca, bukan karena tak pandai membaca, tapi karena tidak meluangkan kesempatan untuk membaca. Tidak mengaji, bukan tak pandai mengaji, tapi tidak meluangkan waktu untuk mengaji, tidak menulis bukan karena tak pandai menulis, tapi karena tidak meluangkan waktu untuk menulis sejenak. Begitu juga tidak berolahraga bukan tak pandai olahraga, tapi hanya tidak meluangkan waktu sejenak untuk berolahraga. 


Apapun kegiatan yang ingin kita lakukan bisa kita lakukan, jika kita memang meluangkan waktu sejenak. Padahal tidak ada sampai 2 jam atau seharian untuk melakukan aktivitas tersebut. Katakanlah berolahraga, bisa dilakukan walau hanya 30 menit, bersepeda juga bisa, atau jalan santai 30 menit di pagi hari. Begitu juga dengan membaca buku misalnya, tidak perlu sampai ber jam jam untuk membaca buku, cukup 1 jam juga sudah banyak ilmu yang didapat. Terlepas apapun itu kegiatannya. Jika kita telah bertekad maka tidak ada alasan untuk tidak menunaikannya. 

Begitu juga ketika kita telah memilih impian dan keinginan atau ingin menjalani sesuatu, maka menyempatkan diri harus dilakukan, jika memang benar kita serius untuk melakukannya. Namun, jika masih ada alasan tidak sempat, tidak cukup waktu, capek dan sebagainya, maka selamanya kita hanya akan terus mencari alasan untuk tidak melakukannya.  

Akan terus ada alasan untuk tidak melakukannya. Capeklah, gak punya waktu, gak sempat dan seterusnya. Orang sukses itu, mereka juga hanya punya waktu 24 jam. Namun mereka tidak mencari alasan untuk membela diri untuk menunda mengerjakan apa yang ingin dikerjakannya. 

Ketika telah menyempatkan diri maka, jangan ditunda untuk melakukannya. Langsung lakukan dan kerjakan. Agar waktu yang kita miliki berkualitas. Jika kita boleh jujur dan membuka pandangan kita, maka banyak sekali pekerjaan kita setiap hari, mulai untuk keperluan diri sendiri, anak, pasangan hingga lainnya. 

Dan itu tidak ada waktu untuk berleha-leha. Setiap pertukaran waktu ke waktu akan banyak sekali yang harus kita lakukan. Ya contohnya saja, jam segini, 01.25 WIB belum bisa tidur karena harus menyelesaikan tulisan ini. Ketika sudah bertekad maka tak boleh untuk tidak diselesaikan. Itu berlaku untuk semua hal yang akan ataupun sedang dikerjakan dan ditargetkan. 
Tags

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)