Jika kamu cari yang cantik, maka yang cantik terlalu banyak di luar sana, hingga akan membuatmu susah memilih mana yang paling cantik. Cantik itu relatif guys. Begitu juga jika kamu cari yang ganteng, maka yang ganteng juga terlalu banyak diluar sana. Hingga kamu akan kebingungan mencari yang paling ganteng. Ganteng itu relatif guys. Hanya sebatas pandangan mata saja.
Yang baik yang kamu cari dan pilih adalah yang baik hatinya. Ia akan terlihat cantik dan ganteng di matamu. Cantik dan ganteng itu jika dicari gak akan ada habisnya. Semua ciptaannya cantik dan ganteng. Hanya saja bagaimana mata memandang. Jika ukuran kecantikan dan kegantengan tolak ukur kamu memilih seseorang maka kamu akan menyesal di hari tua nanti. Tak ada yang abadi.
Jika kamu mencari seseorang yang kaya dari segi harta. Maka tolak ukur kekayaan itu yang bagaimana? Jika kamu tidak bersyukur uang puluhan hingga ratusan juta pun tak akan pernah merasa cukup. Jika kamu perempuan mencari laki-laki yang telah mapan, ya bisa jadi ada yang seumuran dengan kamu namun tidak jarang ia adalah lebih tua darimu atau bisa jadi milik orang lain. Kemapanan seorang laki-laki tolak ukur nya apa?
Apakah sudah punya rumah yang siap dihuni? Punya mobil pribadi? Atau punya apa saja. Ya bisa jadi ia mapan, namun jarang yang seumuran. Kemapanan seseorang bukan jaminan sakinah rumah tangga. Juga bukan jaminan kebahagiaan rumah tangga. Bisa jadi karena kemapanan dan kekayaan yang dimilikinya, lelaki tadi lebih mudah untuk mencari wanita lain sebagai selingan. Bisa saja kan?
Pun demikian jika lelaki mencari wanita karena hartanya, situ mau numpang hidup ya sama wanita? Harga diri lelaki kan terletak pada tanggung jawab kepada keluarga. Masak iya kamu mau harga dirimu jatuh karena inginkan wanita berharta. Sebenarnya juga tidak salah sih, tapi ya malu jika numpang hidup dengan wanita. Tanggung jawabnya dimana?
Harta kekayaan bukan jaminan kehidupan seseorang bisa bahagia atau tidak. Bisa jadi kaya dari segi harta namun tidak pernah merasakan kedamaian dan ketentraman dalam rumah tangga. Banyak kok yang begini. Suami yang berulah mungkin, suka lirik sana lirik sini, gonta ganti pasangan atau bisa juga suka jajan, seperti kata orang-orang. Atau bisa jadi sang istri yang selingkuh dengan laki-laki lain.
Bukan. Bukan cantik ganteng ataupun kaya yang menjadi tolak ukur mencari dan memilih seseorang. Jadikan tolak ukur mencintai seseorang karena Allah. Cintai seseorang karena kebaikannya. Karena hatinya yang tulus. Baik akhlaknya. Tak hanya agamanya. Agama tanpa akhlak juga nihil. Betapa banyak kisah di luar sana para pasutri yang berulah dan banyak tingkah. Bisa kita lihat dari berita dunia ataupun di sosial media.
Hati setiap insan ini yang perlu dijaga. Merasa cukup dengan apa yang dimiliki. Memiliki pasangan yang baik, alhamdulillah. Tidak perlu melihat rumput tetangga. Setiap manusia itu sama. Struktur tubuhnya sama. Kompenen tubuhnya sama. Beda nya cuma di casing saja. Bedanya hanya di wajah saja. Tak perlu melirik rumput tetangga. Tidak selamanya rumput di pekarangan orang lain lebih baik dari rumput milik sendiri.
Banyak pasutri di luar sana menghadapi permasalahan rumah tangga, suami yang berulah lah, istri yang mungkin punya hubungan khusus dengan brondong lah dan sebagainya. Bisa di cek di luar sana. Buka saja gadget mu, bertebaran. Itu semua berawal dari hati yang kurang bersyukur dengan pasangan masing-masing. Coba setiap pasutri bersyukur dengan pasangannya masing-masing insya Allah gak ada itu laki-laki yang jajan di luar sana ataupun perempuan yang suka brondong lajang.
Guys hidup hanya sebentar, apa sih yang dicari?