Saya agak geleng-geleng kepala jika membaca komentar yang seperti ini. Terkadang saya berfikir apa sih yang dicari para suami itu? Apa mereka gak mikir dosa ya? Atau apa mereka gak mikir efek apa yang akan diderita pasangannya atau bahkan keturunannya ya?
Agak kaget memang terkadang saat membaca komentar yang serupa. Tidak satu dua tiga mak mak yang mengeluhkan suaminya begini. Bahkan ada mak mak yang karena sudah bosan dengan tingkah suaminya yang suka jajan. Terkadang dibiarkannya saja, yang penting aku dan anakku bahagia. Ada yang seperti itu komentarnya.
Sebagian orang ada yang tabu dengan istilah jajan. Sebagian yang lain sudah sering dan biasa mendengar kata jajan. Jajan di sini bukan suka ngemil bakso atau cireng ya bun. Tapi jajan tanda kutip. Jajan kehidupan malam. Jajan perempuan lain, bingung juga mau dibahasakan dengan apa. Pokoknya yang kek gitu lah ya. Alias hubungan terlarang dan bisa jadi juga gonta ganti pasangan ranjang.
Agak miris memang jika kita membuka kacamata jauh lebih lebar. Terlalu bobrok semua kondisi yang ada. Walau mak mak di luar sana yang mengalami, tapi tetap sebagai sesama wanita saya gak sampai hati juga kondisi mereka begitu. Hanya turut berduka dan sedih saja dengan semua komentar yang ada. Entahlah, mungkin memang sudah suratan takdirnya begitu.
Memang tak habis pikir. Apa sih sebenarnya yang membuat dan memicu hal demikian? Apakah pelayanan seorang istri yang kurang memuaskan atau memang libido sang laki-laki yang terlalu besar. Atau bisa juga iman yang kurang, atau teman permainan atau bujuk rayuan atau nafsu yang tidak bisa dikontrol? Apa sebenarnya permasalahannya.
Jika memang libido sebagai laki-laki yang terlalu besar. Mending poligami aja. Allah memberikan syariatnya untuk hambanya. Daripada berbuat dosa setiap waktu dan membawa penyakit kepada keluarga.
Nah, disinilah sebagai seorang istri harus mengerti dengan kondisi suami. Memang syahwat laki-laki itu tidak bisa dibendung. Namun sebagian laki-laki juga ada kok yang bisa menahan syahwatnya. Hhhmmm hanya kenikmatan sesaat saja. Masak iya harus menjadi zina dan dosa karena tak mampu menahan diri. Makanya Nabi mengatakan, seorang istri meskipun sedang masak sekalipun jika sang suami memanggil maka ia harus turuti panggilan suaminya. Agar menghindari hal yang tidak diinginkan.
Bahkan Rasulullah juga mengatakan, jika laki-laki melihat wanita di luar rumah dan membuat ia berhasrat maka datangilah istrinya. Karena apa yang dimiliki wanita tersebut juga dimiliki sang istri. Para suami yang suka bermain perempuan dan jajan di luar sana. Dan istrinya tidak pernah tahu apakah dia tidak berfikir akan menularkan penyakit kepada pasangan dan keturunannya? Penyakit itu bisa menular. Lebih baik menikah 2 atau 3 istri, jelas tidak gonta ganti banyak wanita.
Persoalannya mampu kah? Dari segi harta dan fisik? Kemudian istri pertama siap atau tidak. Nah di sinilah para mak mak harus mengerti dan kenal betul dengan suaminya. Jika dirasa sang suami memang memiliki libido yang tinggi ya diskusikan saja solusi apa yang terbaik. Jika memang sanggup dimadu maka lebih baik poligami daripada jajan di luar sana. Tapi jika memang dasar lelakinya suka jajan dan ingin mencoba semua perempuan nakal di luar sana maka itu lain cerita.
Jika pelayanan istri yang kurang memuaskan, ada baiknya sebagai perempuan, istri harus belajar banyak bagaimana membuat suami merasa puas. Tapi sejujurnya, semua itu hanya nikmat sesaat, jika nafsu yang menjadi patokan dimana letak berkahnya semua aktivitas suami istri? Carilah keberkahan dalam berumah tangga bukan persoalan ranjang saja. Meskipun benar semua permasalahan pasutri berawal dari ranjang.