Mendekati Saja dilarang! Hal yang Sangat Keji

Admin
0
sumber gambar; tribunnews.com


Jelas, Sang Pencipta telah melarang manusia untuk mendekati zina. Mendekati saja sudah dilarang oleh-Nya. 

QS. Al-Isra' : 32


Jangan dekati zina. Allah larang itu, karena Ia maha Tahu akan segala sesuatu. Ia tahu jika lawan jenis sudah berdekatan maka akan ada hormon yang bekerja dalam tubuh untuk mencari kenyamanan dan kesenangan belaka. Zina, bukan hanya berhubungan layaknya suami istri saja jika kita ingin membahas lebih jauh. 

Mata zinanya melihat, telinga zinanya mendengar. Dan tubuhlah yang membenarkan itu semua. Tubuhlah melaksanakan semua perbuatan itu. Allah menciptakan manusia dengan segala kesempurnaannya. Dengan segala hormon dan saraf yang bekerja. Dengan kelengkapan nafsu dan juga emotional. Maka Allah lebih mengetahui segala hal hingga jelas dikatakan "Jangan dekati Zina"

"Jika seseorang itu berzina, maka iman itu keluar dari dirinya seakan-akan dirinya sedang diliputi oleh gumpalan awan (di atas kepalanya). Jika dia lepas dari zina, maka iman itu akan kembali padanya." (HR. Abu Daud dan Tirmidzi)

Itulah sebab kita dilarang mendekati zina. Hilang keimanan ketika hal itu dilakukan, hilang akal sehat jika sudah terlanjur melakukan. Padahal aktivitas itu bisa menjadi sedekah dan ibadah jika diletakkan pada tempatnya yang halal, jika dilakukan oleh pasangan yang sudah diikat dengan mitsaqon gholizha. Ikatan yang menggunjangkan arsy nya Allah, oleh pasangan yang sudah menikah secara agama. 

Zina, mendekatinya saja dilarang, apalagi melakukan. Sedang lelaki yang normal yang waras tentu punya hasrat begitu juga dengan wanita, mereka punya titik kelemahan. Seperti magnet daya tarik menarik antara lelaki dan perempuan itu kuat. Jika sudah lengket susah dilepaskan. 

Berita banyaknya kasus pelajar yang hamil di luar nikah tentu tak lepas dari pergaulan bebas dan maraknya gaya berpacaran ala orang dewasa. Kadang mesra pacarannya melebihi dari pasutri yang sudah menikah, tidak malu untuk diumbar. Yang sudah menikah saja terkadang masih ada rasa malu untuk mengumbar kemesraan. 

Justru yang muda mudi berpacaran tidak malu mengumbar kemesraan, seakan butuh pengakuan dari khalayak ramai, ya wajar saja karena memang tidak ada ikatan kuat dan sakral yang mengikat hubungan diantara mereka. Tapi mereka tidak sadar bahwa jodoh sudah ada yang mengatur. Betapa banyak kasus bisa kita lihat, ditinggal pacar setelah hamil, ditinggal menikah disaat hamil, disuruh aborsi bayi dalam kandungan. 

Yang rugi siapa? Perempuan! Perempuan yang menanggung semua beban moral itu. Sedang laki-laki hanya meningggalkan benih dan lepas tanggung jawab. Ya wajar saja mereka lepas tanggung jawab, karena pada dasarnya, berpacaran itu memang sikap yang sangat tidak bertanggung jawab. Jika punya tanggung jawab pasti bukan diajak pacaran, tapi diajak ke pelaminan. 

Jangan pernah terpujuk dengan bujuk rayuan manis laki-laki bagi perempuan yang masih single. Tetaplah sendiri saja jika belum waktunya untuk menikah, tetap jaga diri dan waspada. Karena sebuah buku akan lebih bagus dan tetap menarik jika masih tersampul dengan baik. Tidak mudah di bolak balik dan di telaah isi di dalamnya. 

Buku yang masih bersampul dan terletak di etalase masih sangat menarik untuk dibeli daripada buku yang sudah dibuka dan dilihat apa saja yang ada di dalamnya. Harganya mahal, daripada buku yang sudah tidak bersampul. 

Siapa yang dirugikan? Perempuan! Perempuan menanggung malu, menanggung beban. Laki-laki tak akan pernah malu. Bukan berarti semuanya salah laki-laki, keduanya sama-sama salah. Sama-sama tidak jaga diri, bisa saja perempuannya yang nyosor duluan, atau bisa saja memang laki-laki nya yang tidak beretika. Kata anak zaman sekarang, dua-dua nya sama-sama mau. Tanpa berfikir panjang, tidak memikirkan itu dosa besar, akibat dari perbuatan itu dan sebagainya. 

Nauzubillah min dzalik. Saya tidak habis pikir, apa yang mereka pikirkan dan rasakan saat melakukan perbuatan seperti itu. Di mana letak ketenangan dan keberkahannya? Sedang pasutri saja yang jelas kehalalannya, tetap mencari keberkahan, kenyamanan dan ketenangan untuk semua hal itu. 

Itu semua tentu ada sebab dan faktor. Banyak sekali jika ingin kita kaji. Tak hanya soal personal korban dan pelaku, lingkungan, pertemanan, sosial media, bebasnya akses internet dan kebebasan gaya pertemanan dari orang tua pun juga turut andil. Wallahu alam. 

Semoga kita semua, anak keturunan cucu cicit hingga kapanpun Allah lindungi dari hal yang tercela dan tidak baik. Apalagi zaman sekarang, sangat beda dengan zaman dulu. Sebagai perempuan tetaplah menjaga diri, tetaplah gunakan pakaian yang dianjurkan agama. Sebagai laki-laki maka tetaplah menahan diri, bentengi diri dengan akhlak, agama dan budi pekerti. 

Nabi Yusuf as. Jika bukan karena pertolongan Allah tentu juga tergelincir akan rayuan Zulaikha yang amat sangat cantik sekali. Tetaplah selalu meminta perlindungan kepadaNya dari segala mara bahaya.

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)