Ya untuk kesekian kalinya aku kecewa dengan yang namanya manusia.
Tapi tetap saja aku bahagia, kenapa?
karena Tuhan ku ingin menyadarkan aku bahwasanya hatiku hanya boleh Ia di dalamnya.
Hatiku tidak boleh di isi oleh rasa cinta kepada manusia, sahabat sekalipun, ataupun teman. Aku hanya boleh mencintai karena-Nya. Aku tidak boleh terlalu berharap pada manusia. Berharap pada orang lain untuk menjaga apa yang ku jaga.
Ini bukan tentang kecewa pada pasangan. Jelas bukan.
Ini tentang, terlalu polosnya aku menjadi manusia dan mudahnya aku percaya pada seseorang. Mungkin aku terlalu legowo. Mungkin aku terlalu polos.
Ya aku terlalu apa adanya. Tidak pernah berfikir hal aneh akan orang lain. Begitulah aku melihat manusia. Tapi ya begitu. Tidak mengerti memang. Dan susah untuk dipahami.
Ya, yang namanya manusia tentu punya pikiran dan karakternya masing-masing. Itulah yang harus selalu dipahami. Yang jelas hal baik jadikan pelajaran, hal buruk tak perlu diambil. Biarkan waktu menemukan jawabannya.