Dunia Hati

Admin
0



Hati tak ada yang bisa menerka, walaupun terkadang pancaran perasaan mampu terbaca oleh sesiapa, namun ketetapan hati tak seorangpun mampu melihat perubahannya.

Setiap manusia kadang memiliki perubahan hati yang cepat persis seperti air yang mendidih namun banyak cerita berkata, hati sulit berubah jika sudah di ambil celahnya.

Apalagi seseorang itu adalah terdekat dari orang yang kita sayangi. Banyak hal yang dapat dilakukan untuk seseorang yang disayangi, namun jika yang terdekat tak berbuat apa-apa maka yang mendekat tak bisa melakukan apapun, selain langkah mundur ke belakang untuk yang terdekat.

Yang mendekat ke yang terdekat tak bisa berbuat banyak hal untuk yang sangat dikhawatirkan. Adakah yang salah? Maka tak jawabannya tak ada. Waktu masih berputar, tak ada yang bisa menjawab rahasianya.

Kadang ketakutan-ketakutan terjadi. Yang mendekat takut rasa tulusnya hilang jika ada rasa pada yang terdekat pada yang di sayang. Ia takut, jika kedekatannya pada yang di sayang ada modus kepada yang terdekat. Ia takut itu. Ia takut ketulusannya pudar, jika setan ikut bermain modus.

Mendamaikan hati itu jauh lebih bijaksana. Tidak terlalu merasakan setiap celah, di anggap angin lalu saja maka itu jauh lebih baik untuk dunia hati. Celah ini bisa apa saja.

Yang mendekat takkan pernah meninggalkan yang disayang. Namun yang mendekat takut terkadang pada celah hati bermain, padahal yang terdekat tak merasakan apa-apa. Maka yang mendekat sudah sewajarnya mengambil langkah biasa saja.

Kondisi ini memang ambigu. Tapi harus bagaimana lagi semua insan harus lewati berbagai nuansa apapun jua. Biarkan saja sang waktu yang bermain. Dalam kenyataannya setiap hati memiliki tempat berlabuh di pulau masing-masing. Tempat yang sudah diberikan dan ditetapkan oleh sang pencipta dan pemilik hati manusia.




21'02'16/19:45


Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)