Sudahkah Kita Merdeka?

Admin
0

 


Sudah merdeka kah kita? Jika kita tidak pernah merasa bebas ingin melakukan apa saja. Benarkah sudah merdeka disaat kita merasa takut dinilai salah dan takut dinilai hal lainnya? Sudah benarkah kita merdeka? Jika ingin bersuara saja masih khawatir nanti ada yang marah dan menjadi persoalan besar lainnya. Jika kita masih ada rasa takut akan hal ini hal itu, sejatinya kita belum merdeka. 


Dahulu kala, masa jahiliah dulu, seorang budak, takut jika majikannya marah dan tidak suka akan sesuatu. Jika kita pernah merasa ingin mengungkapkan pendapat apapun itu masih ada rasa takut, sejatinya kita belum merdeka. Ya, seperti halnya budak di masa jahiliah, ataupun seperti halnya pribumi di masa penjajahan Belanda dan Jepang dulu. Tidak ada kebebasan dalam segala hal. 


Benarkah kita sudah merdeka? Sedang misal, ingin berbuat sesuatu yang benar sekalipun masih ada rasa takut. Takut nanti ada yang marah. Entah itu siapa siapa kita tidak tahu. Jika kita masih ada rasa takut, sejatinya kita belum merdeka. Merdeka itu bebas sejak dalam pikiran, bebas ingin berfikir apa saja, bebas mengutarakan pendapat apa saja. Bahkan kebebasan mengutarakan pendapat juga dilindungi hak nya oleh undang-undang. Masih adakah rasa takut?


Dunia terlalu edan emang. Yang salah bisa jadi benar dan yang benar bisa jadi salah. Persoalannya terlalu pelik. Tidak masuk diakal kadang. Bahkan orang yang tidak mengerti apapun juga tau, ini terlalu lucu untuk didiskusikan. Namun diam pun tidak memberikan solusi, lantas haruskah kita pura pura lupa saja? Tapi sama saja, juga tidak ada solusi. Semua hanya sia sia belaka. Hahahaha


Zaman memang makin edan emang. Kini, status sosial seseorang juga masih menjadi hal yang utama. Sudah benarkah merdeka? Padahal merdeka tidak seperti itu. Merdeka adalah jiwa yang bebas, tidak terikat akan apapun kecuali pada Rabb nya saja. Tidak terpengaruh akan hal apapun juga. Lantas, sudah kah kita merdeka? Merdeka bukan berarti bebas dari penjajah saja atau seorang budak di masa jahiliah dibeli dan dibebaskan sahabat, seperti halnya Bilal bin Rabah yang dibebaskan oleh Abu Bakar Shiddiq. Kebebasan tidak sedangkal itu 


Demikian juga seorang anak yang diberikan kebebasan dan kemerdekaan, ia mau apa? Mau menjadi apa? Mau menjalani apa? Kita sebagai orang tua mengarahkan saja ke jalan yang benar dan baik. Tidak sekedar benar dan baik saja kadang. Namun sesuaikah dengan ajaran Agama kita dan nilai nilai luhur bangsa kita. Kita pun tidak boleh menuntut anak kita harus menjadi seorang dokter, seorang ahli IT, seorang programmer dll. Sudah tidak masanya, didikan yang seperti itu. Mereka punya hak merdeka dan bebas menentukan pilihannya. Tidak boleh ada doktrin dan paksaan. 


Sudah benarkah kita merdeka? Jika masih ada dikte akan sesuatu hal yang dijalani? Ada dikte akan sesuatu yang ingin dicapai? Ada dikte akan sesuatu yang harus dilakukan? Ada dikte bahkan dalam setiap gerak gerik? Maka sejatinya belum merdeka. Merdeka itu bebas sejak dari dalam pikiran, bebas mengutarakan pendapat, bebas menentukan sesuatu tidak ada paksaan, bebas dalam tindakan namun masih dalam koridor kebenaran dan kebaikan. Bukan berarti merdeka yang kebablasan. Ex: anak muda ingin bebas, tapi malah jatuh ke lembah narkoba dll. Itu bukan kebebasan, tapi kehancuran. 


Sudah kah kita benar benar bebas dan merdeka? Ex: terjadinya kekerasan dalam rumah tangga, sehingga anak dan istri takut pada sosok suami dan ayahnya. Sejatinya ia belum merdeka. Ia masih terjajah. Hak kebebasannya terampas oleh kediktatoran sang Ayah. Kita punya hak merdeka dan memerdekakan siapapun. 


Note : arti kata merdeka dari KBBI 


mer·de·ka /merdéka/ a 

1 bebas (dari perhambaan, penjajahan, dan sebagainya); berdiri sendiri

2 tidak terkena atau lepas dari tuntutan

3 tidak terikat, tidak bergantung kepada orang atau pihak tertentu; leluasa


me·mer·de·ka·kan  menjadikan merdeka; membebaskan (diri); melepaskan dari penjajahan dan sebagainya; memberikan kebebasan


pe·mer·de·ka n orang (negara dan sebagainya) yang memerdekakan;


ke·mer·de·ka·an n keadaan (hal) berdiri sendiri (bebas, lepas, tidak terjajah lagi, dan sebagainya); kebebasan


se·mer·de·ka-mer·de·ka·nya:  tidak terpengaruh (oleh apa dan siapa pun); bebas atau lepas sama sekali


Tags

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)