Diminta Nyaleg....! Misi Saya Belum Kesana....

Admin
0


sumber; nasional.kompas.com


Setiap orang pasti memiliki impian dan keinginan serta target dalam hidupnya. Agar hidup tidak hanya mengalir seperti air mengalir saja. Nah, teman teman jika mendengar kata caleg apa yang ada dalam pikiran teman-teman? Saya dulu pernah jadi timses dan door to door memperkenalkan caleg yang akan maju di daerah-daerah tertentu. Memang saat itu, saya pun sangat tertarik jika suatu saat nanti saya bisa menjadi caleg dan jadi Aleg. 


Begitulah, seiring perjalanan hidup yang saya lalui, keinginan-keinginan jenjang organisasi itu satu persatu telah saya dapatkan dan jalani. Namun belum untuk kata caleg. Sebenarnya, tawaran untuk menjadi caleg itu sudah ada, dan memang saya diminta untuk mencalonkan diri sebagai caleg. Tapi tawaran itu belum bisa saya iyakan dan setujui. Karena memang skala prioritas saya saat ini bukan menjadi caleg. 


Sebagian masyarakat banyak yang mungkin mengejar dan bahkan berharap menjadi caleg sebuah partai. Itu bagus-bagus saja, karena memang dengan misal nanti nya jika menjadi aleg- anggota dewan- maka gerak kita untuk mengabdi dan berbuat lebih untuk masyarakat setempat dapil kita tentu akan lebih mudah dan dapat terealisasikan. Tapi, jangan pula dinggap mudah status caleg ataupun aleg itu. Statusnya punya beban dan tanggung jawab yang besar. 


Jadi, jika seseorang menjadi caleg tapi tidak memiliki visi misi dan program kerja yang memang bermanfaat untuk rakyat maka lebih baik tidak usah menjadi caleg. Karena pertanggungjawaban kelak di hadapan Sang Pencipta sangatlah besar, belum lagi tanggung jawab di dunia. Ketika seseorang mencalonkan diri tapi tidak jelas program apa yang akan dibuat lebih baik tidak usah mencalonkan diri. Karena jangan sampai kursi Aleg malah menjadi tempat mencari uang. 


Saya pribadi disaat diminta menjadi caleg, maka disaat itu juga saya berpikir positif dan langsung memikirkan apa yang akan saya lakukan saat menjadi caleg ataupun -misal- terpilih menjadi aleg. Sudah saya pikirkan apa yang akan saya lakukan. Namun, jawaban saya tentu tidak langsung mengiyakan tawaran itu. Saya perlu berfikir lebih banyak, diskusi dengan suami, orangtua dan juga saudara dan beberapa relasi yang saya anggap dapat memberikan masukan. 


Namun tetap keputusan dan jawaban ada di saya. Akankah saya lanjut menyetujui permintaan itu atau tidak. Secara pribadi saya punya visi misi apa yang akan saya lakukan jika menjadi caleg. Namun, secara pribadi untuk saat ini belumlah menjadi skala prioritas saya menjadi caleg. Karena memang saat ini saya sedang ingin fokus pada anak, pendidikan anak, dan usaha yang sedang saya jalankan. Belum waktu yang tepat rasanya jika saya menjadi caleg saat ini, pemilu 2024. 


Masih ada hal yang harus saya prioritaskan, yaitu anak. Bukan berarti anak menjadi langkah penghalang saya untuk masuk ke politik praktis. Tapi memang saya belum memprioritaskan hal itu. Hidup itu pilihan, kita memilih dan memutuskan segala sesuatu setelah menimbang dan memikirkan hal-hal yang urgent dan sebagainya. Seperti yang saya sampaikan, skala prioritas saya saat ini belum ke sana. Misi saya saat ini belum ke sana. Saya ingin menjalani status sebagai Mom Writerpreneur dulu. 


Benar 2024 masih lama. Tapi proses untuk menuju 2024 sudah harus dijalankan dari sekarang. Jika saya memperturutkan keinginan yang belum menjadi skala prioritas maka, akan banyak hal yang akan terbengkalai dan terlantar. Memang saya pribadi pun bukan jabatan yang saya kejar dalam hidup ini, ataupun status sosial. Ada misi dan visi yang sedang saya susun dan ingin saya capai. Mudah-mudahan saya mampu mencapainya. Nanti jika anak-anak saya sudah agak besar, ntah itu kelas 5 atau 6 ataupun 7, mungkin itu saat yang tepat. Saat ini memang belum waktu yang tepat untuk saya terjun ke dunia politik praktis. 


Selama masa itu, semoga saya dapat mencapai apa yang ingin saya capai. Menjalankan misi yang telah saya rencakan untuk kehidupan ini. 


Tags

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)