5 Tips Tetap Mesra, Agar Tetap Seperti Pengantin Baru!

Admin
0
Gambar; Huffingtonpost


Setiap pasutri pasti menginginkan hubungan yang hangat sepanjang masa, meskipun percekcokan juga datang menghampiri, namun jangan jadikan percekcokan sebagai jembatan rusaknya hubungan dan kehangatan pasutri, yang namanya rumah tangga pasti ada saja persoalan yang datang tinggal bagaimana kita menyikapinya. Jika percekcokan menjadikan hubungan pasutri renggang dan tidak ada usaha memperbaiki, maka disitu celah hubungan pasutri menjadi tidak baik.

Menikah mengajarkan kita bahwa ada hak dan kewajiban yang harus ditunaikan dan di cukupi, baik nafkah lahir maupun bathin. Nafkah lahir tentu harus sesuai dengan kemampuan pasangan, jangan karena ingin mengikuti gaya hidup menjadi lupa dan bersyukur atas pemberian suami, jika gaya hidup yang menjadi tolak ukur maka perihal materi tidak akan pernah cukup hingga kapanpun. 

Hubungan yang hangat diantara pasutri merupakan buah dari komunikasi yang baik, segalanya berawal dari komunikasi, segal hal perlu dibicarakan. Tidak baik memendam sesuatu seorang diri, itu hanya akan membuat prasangka dan merasa diri hanya seorang diri. Ingin dimengerti tapi tidak membicarakan persoalan tentu akan sulit. Komunikasi yang terjalin haruslah komunikasi dua arah. Apakah itu komunikasi terkait rumah tangga, anak ataupun soal ranjang sekalipun. 

Banyak tips dan cara agar hubungan pasutri tetap mesra meskipun waktu pernikahan terus berputar, yuk disimak beberapa tips yang akan kita ulas pada artikel kali ini. 

1. Komunikasi

Gambar; orami.co.id

Bagi pasangan yang sibuk dengan segala aktivitas apakah itu pekerjaan di kantor ataupun kegiatan lainnya tentu hal ini menyebabkan kecapean dan lelah, semisal sang istri juga bekerja maka pasutri sepulang kerja sama-sama sudah capek, namun jangan lewatkan untuk tetap menjalin komunikasi dengan pasangan, apakah itu menceritakan soal yang dialami hari ini atau membahas soal anak atau hal lainnya. Tetap harus ada yang menjadi obrolan disaat pasutri sudah bertemu, jangan saling diam dan sibuk dengan pikiran masing-masing

Demikian juga jika sang istri yang seharian di rumah mengurus rumah tangga dan anak, ketika suami di rumah maka mengobrol soal anak yang tingkah lakunya lucu akan menjadi penghapus lelah bagi suami, ataupun mnegobrol perihal lainnya, sekedar bercerita atau memang curhat dengan pasangan, disaat berdua, ada baiknya kamu mencoba hal ini disaat akan tidur, sambil bercerita. 

Kamu harus tau apa itu bercerita dengan keluh kesah ya, sangat hindari keluh kesah dengan pasangan ketika kamu tau ia sedang lelah. Jika ada hal yang tersimpan di hati tunggu waktu akan tidur untuk bercerita mungkin sambil memijit kepala pasangan atau sambil membelai rambutnya. 

"Jadi jangan berharap kalau pasangan tahu segalanya tentang isi hati kita. Suami istri tidak akan melewati banyak drama apabila kita bisa menyuarakan pikiran kita pada pasangan,” ucap dr. Chloe Charmichael, PhD, psikolog klinis di New York City.

Begitu juga terkait ranjang, pasutri harus membicarakan dan mengobrol terkait hal ini, jangan melulu beranggapan harus pihak suami yang harus bertindak, sang istri juga tidak masalah untuk membahas soal ini, karena laki-laki tidak baik jika harus menahan diri begitu juga dengan perempuan. Luapan emosi bisa tidak terkontrol jika soal ranjang tidak diperhatikan.

2. Menjaga Kehangatan Ranjang

Gambar ; istockphoto


Ranjang yang hangat bukan berarti harus terlalu menggila dalam berhubungan. Ranjang yang hangat juga bisa di isyaratkan dengan quality time dengan pasangan di atas ranjang, apakah itu berpelukan atau saling mendekap, ada waktu khusus yang di luangkan walau hanya untuk saling mendekap. Terkait waktu kapan harus berhubungan tentu setiap pasutri jauh lebih tau, setiap pasutri pasti berbeda kuantitasnya, namun dibalik kuantitas juga harus memperhatikan kualitas. 

Kebutuhan biologis seperti kebutuhan lainnya, harus dicukupi sesuai kadarnya. Jangan terlalu kenyang juga jangan sampai kelaparan, begitulah sehingga kapan jadwalnya ya sesuaikan saja kapan pasutri saling ingin melakukan, dengan tetap harus memperhatikan kebutuhan masing-masing pasangan. 

Kualitas berhubungan juga harus diperhatikan, karena kenyamanan jauh lebih penting dari segala hal. Ketika pasutri tidak nyaman maka kegiatan di ranjang bukanlah hal yang menyenangkan dan diinginkan. Pasutri harus saling memperhatikan kenyamanan pasangan, terkait ini juga dikomunikasikan dengan pasangan, nyamannya bagaimana dan seperti apa. 

Meskipun pada umumnya pihak perempuan jauh lebih banyak malu untuk membicarakan hal ini, tetapi jika hal ini tidak dibicarakan maka juga tidak baik. Mis komunikasi bisa terjadi. Ketika hubungan pasutri di ranjang bermasalah maka masalah rumah tangga lainnya hanya sebagai pemicu percekcokan. 

Jika ranjang pasutri baik-baik saja maka tidak ada persoalan yang tidak dapat dihadapi dengan sikap positif, segala permasalahan pasutri ataupun persoalan rumah tangga lainnya dapat diselesaikan dengan baik, karena ikatan emosional pasutri jauh lebih kuat. Namun jika ranjang bermasalah maka hubungan pasutri pun akan terasa hambar dan ikatan emosional kurang kuat. 

Hal yang perlu diingat oleh pasutri adalah, kedudukan suami dan istri tidak dapat dialih fungsikan dengan orang lain terkait ranjang. Karena memang hal ini hanya boleh terjadi diantara pasutri. Jika terjadi dengan orang lain, itu selingkuh namanya. Maka tugas suami dan istri terkait persoalan ini tidak bisa diwakilkan tentunya. 

3. Saling Menguatkan Disaat Ujian dan Musibah Melanda 

Gambar; fimela.com

Tidak ada rumah tangga yang tidak diberi ujian dan cobaan, setiap rumah tangga memiliki persoalannya masing-masing dan tentu berbeda-beda permasalahan setiap rumah tangga, tidak sama. Jika ujiannya ekonomi maka sebaiknya seorang istri mencoba tidak banyak menuntut pada suami, istri harus memahami bahwa rezeki yang diberikan suami kepadanya haruslah dikelola dengan baik. 

Seorang istri tentu juga akan memikirkan bagaimana cara membantu meringankan tanggung jawab suaminya. Meskipun itu bukan tanggung jawab istri, namun ketika seorang istri memberikan hartanya untuk suaminya maka itu bernikai sedekah, tentu memberikan kepada suami bukan karena terpaksa ataupun hal lainnya, memang dengan niat memberikan untuk suaminya. 

Jika ujian pasutri adalah hal lain maka saling memberikan suport dan semangat tentu harus dilakukan, jika semisal anak yang sakit, maka pasutri harus bekerja sama bagaimana anak dapat segera sembuh dari sakit, dan jangan ketika anak sakit pasutri malah saling menyalahkan, ini tidak baik dan dapat merusak hubungan pasutri.

Apapun persoalan rumah tangga pasti dapat dijalani dengan baik yang penting pasutri harus saling menguatkan. Misal sebagai istri bersikap bagaimana caranya agar suami lebih rilexs dan tenang menghadapi masalah, menghilangkan letih nya dengan memijit mungkin, atau hal lain yang dapat menghilangkan stres bagi pasangan. Semua pasti ada jalan. Tinggal bagaimana kita pasutri menerapkan sikap menghilangkan lelah pasangan. 

4. Tingkatkan Kualitas Cara Tidur dengan Pasangan

Gambar; kompas.com

Cara tidur pasutri juga menentukan bahagia atau tidak dalam menjalin hubungan kasih sayang dalam rumah tangga, tidak baik bagi pasutri tidur saling membelakangi. Alangkah baiknya jika pasutri tidur dengan posisi saling memeluk. Banyak posisi tidur sambil berpelukan. Apakah saling berhadapan, atau memeluk dari belakang, atau cara lainnya. Bagi kamu yang tidur nya kurang mesra dengan pasangan ada baiknya untuk diubahnya, karena cara tidur menunjukkan ikatan emosional pasutri. 

Dengan tidur saling memeluk kehangatan diantara pasutri akan lebih meningkat. Meskipun tidur berpelukan tidak akan terjadi selama tidur, karena namanya orang sedang tidur tentu tidak tau posisinya berubah-ubah seperti apa sejak mau tidur hingga bangun kembali. Tapi utamakan ketika akan tidur memeluk pasangan sampai saling terlelap. Cobalah bagi yang belum membiasakan cara tidur yang berkualitas dengan pasangan. Ini akan membuat hubunganmu dengan pasangan akan jauh lebih mesra. 

5. Jangan Abaikan Waktu Bersama

Gambar; id.theasianparent.com

Tidak bisa dipungkiri, kesibukan setiap pasutri kadang menguras waktu sehingga mungkin kadang tidak memiliki kesempatan lagi untuk berdua atau quality time dengan pasangan. Kesibukan dengan pekerjaan masing-masing, kesibukan dengan anak, kesibukan dengan keluarga ataupun sibuk dengan permasalahan pekerjaan dan lainnya. Maka pasutri mesti menyisihkan waktu sejenak untuk berdua atau quality time dengan pasangan. 

Tidak mesti harus pergi rekreasi ataupun jalan-jalan ke sana ke sini. Cukup quality time bersama pasangan di rumah. Dengan cara memeluk atau lainnya. Anak bukanlah menjadi persoalan. Juga tidak perlu berlama-lama. 15-20 menit untuk melepas lelah dengan yang dihadapi di luar sana sepertinya cukup memulihkan lelah seharian yang dihadapi. 

Nah kamu juga harus tetap pertahankan kebiasaan mencium pasangan ketika hendak berangkat kerja. Walaupun terlihat sederhana namun hal ini sangat penting untuk dilakukan. Semangat dan ketenagan seorang suami terletak pada kening istrinya, sedangkan sumber ketenangan dan kekuatan seorang istri terletak pada punggung tangan suaminya. 


Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)