sumber; pixabay |
Hal yang paling menyesakkan adalah saat rindu tidak bisa dibayar tuntas. Rindu pada masa lalu akan indahnya kebersamaan dengan sahabat. Masa-masa indah bersama sahabat saat kita masih sendiri belum berumah tangga. Asiknya bercengkrama, bercerita dan saling berbagi isi hati. Ya aku masih saja merindui para sahabat semasa sekolah dulu. Mulai dari SD hingga Sahabat dan Karib di masa kuliah. Canda tawa ataupun perselisihan yang terjadi menjadi kenangan yang tidak akan pernah hilang dalam memori.
Ya, aku akui ada saat-saat aku masih saja merindui mereka semuanya. Meski terkadang aku tidak pernah mengungkapkan, cukup aku rasakan sendiri. Disaat mood baik, maka aku akan bertanya akan kabarnya. Namun disaat hanya ingin menikmati semilir angin kerinduan, aku hanya ingin tersenyum sendiri mengingat kenangan-kenangan yang telah diukir. Bagi ku semuanya sama, tidak ada beda perlakuan. Mungkin kecondongan hati tentu ada. Condong karena ia memiliki kekuatan batin yang kuat.
Aku tidak bisa memungkiri. Merindui itu selalu aku rasakan, tentu tidak setiap saat, hanya waktu-waktu tertentu. Terkadang pengobat rasa itu aku memperhatikan kehidupan mereka dari jauh. Karena memang jarak yang jauh secara tidak langsung terpaksa kita berpisah untuk waktu yang cukup lama. Dan entah kapan kita bisa duduk bersama lagi. Meskipun sebenarnya kita saling memperhatikan dari jauh. Dan kenangan akan terlintas kembali di memori ingatan.
Tidak semuanya indah memang, pasti ada kenangan yang pahit tapi memori yang pahit kita buang saja cukup kenangan indah yang kita ingat. Tentu tidak bisa disebut satu persatu nama dan kenangan bersamanya. Bagiku mereka semua sama. Sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangan, tapi aku bukan tipe orang yang melihat seseorang dengan kacamata kekurangannya. Aku selalu melihat mereka dari kacamata kelebihan yang mereka punya dan karakter mereka masing-masing. Tak perlu ada yang dibeda-bedakan, mereka sama, semuanya punya keunikan masing-masing. Dan itulah yang menjadikan keberagaman itu indah.
Tapi, seiring waktu berlalu tentu kita semua memiliki kehidupan masing-masing, kesibukan masing-masing dan beda kota yang dihuni. Hati masih saling terikat, dalam diam ada secercah rindu yang disimpan. Saling mendoakan agar selamat dunia akhirat.
Terkadang ada rasa takut mengingat kenangan. Karena kenangan hanya tinggal di sebuah tempat yang tersimpan di memori. Benar. Aku tidak bisa menyebut satu persatu namanya. Semoga kau selalu bahagia di sana teman, tercapai apa yang diimpikan dan diinginkan. Jadilah dirimu sendiri, apa adanya. Tak perlu pusing dengan hiruk pikuk keglamoran yang saban hari mungkin hadir menggodamu. Tak perlu bersedih jika apa yang kau inginkan belum diberikan-Nya. Tetaplah berprasangka baik pada-Nya. Bahwa Ia tau mana yang terbaik untuk hamba-Nya.
Surat Cinta dari Solo untuk Sahabat, Rekan dan Teman di Manapun Engkau Berada