Nikmat Tuhan yang Mana yang Kau Dustakan

Admin
0
Sumber gambar : kompasiana.com 


Tidak ada satupun hal di dunia ini yang tidak boleh tidak kita syukuri. Segala sesuatu adalah nikmat dari-Nya. Bahkan kesehatan dan kesempatan yang kita miliki adalah nikmat dari-Nya. "Maka nikmat Tuhan mu yang manakah lagi yang kau dustakan". Tak ada yang perlu dikeluh kesahkan. 

Nikmat iman, nikmat terbesar yang Allah berikan kepada hamba-Nya. Tanpa keimanan maka kita tak akan bisa menjalani kehidupan ini dengan penuh rasa syukur dan sabar. Bahkan dalam perihal melaksanakan ibadah pun, kita perlu bersabar dalam menjalankannya. 

“Rabb (yang menguasai) langit dan bumi dan apa-apa yang ada di antara keduanya maka sembahlah Dia dan bersabarlah dalam beribadah kepada-Nya. Apakah kamu mengetahui ada seorang yang sama dengan Dia (yang patut disembah)?’’ (Q.S. Maryam : 65).

Nikmat iman, agar hati kita senantiasa ingat akan kebesaran dan keagungan-Nya. Betapa kecilnya kita ini. Kita tak punya apa-apa. Bahkan udara yang kita hirup adalah milik Nya. Lantas apa yang perlu kita sombongkan? tubuh kita pun milik-Nya. Paru-paru, jantung semuanya adalah milik-Nya. Lantas apa yang kita miliki?? Tak ada!! Semua milik-Nya. 

Nikmat iman menyadari kita bahwa kita diciptakan hanyalah untuk beribadah pada-Nya. Ibadah dalam cakupan yang luas. Bahkan bekerja menjadi ibadah disaat diniatkan karena-Nya. Tidak ada aktivitas yang sia-sia bagi hamba-Nya yang beriman. 
 
فَبِاَيِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِ 

Masih banyak lagi nikmat-Nya yang tak terkira. Nikmat sehat, nikmat kesempatan bahkan sakit pun menjadi nikmat bagi hamba-Nya yang beriman dan bersabar. Bergugurannya dosa saat hamba-Nya sakit.

"Tidaklah seorang muslim ditimpa suatu musibah berupa sakit atau lainnya, melainkan Allah akan menggugurkan dosa-dosanya dengan sakitnya itu, sebagaimana sebatang pohon yang menggugurkan daun-daunnya." (HR. Al Bukhari dan Muslim)

Alangkah indahnya hidup hamba-Nya yang beriman segala sesuatu menjadi nikmat dan syukur. Segala sesuatu menjadi nikmat dan sabar. Diberi kenikmatan mereka semakin bersyukur, diberi ujian mereka bersabar. Kehidupan orang beriman itu hanya ada dalam dua kondisi, syukur dan sabar. Nikmat iman tidak bisa diganti dengan apapun. Kau hanya perlu bersedih disaat Tuhanmu meninggalkanmu. 



Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)