Tak Usah Berkeluh Kesah

Admin
0
sumber gambar : islampos.com


Tak usah merasa diri yang paling kaya dan berada. Masih banyak orang kaya di luar sana tapi mereka Zuhud, tak melihatkan kekayaannya. Tak usah merasa diri yang paling sengsara dan menderita. Karena banyak yang lebih menderita dan sengsara. 

Tak perlu berkeluh kesah karena disaat engkau mengeluh, maka sungguh sesungguhnya engkau mengeluh akan ketetapan Tuhanmu. Padahal Tuhanmu tahu yang terbaik untukmu. 

Tak perlu mengeluh dengan kondisi yang tak sesuai harapanmu. Tuhanmu ingin melihat bagaimana kau menghadapi setiap situasi.
Tuhanmu hanya ingin melihat apakah engkau hamba-Nya yang pandai bersyukur atau malah kufur. Padahal Tuhanmu sudah menjanjikan jika engkau bersyukur maka akan Ia tambah nikmat-Nya kepadamu. 

Tak perlu kau sampaikan pada manusia jika pun engkau Ia uji dengan berbagai ujian. Coba kau lihat masih banyak manusia lain yang lebih berat ujiannya daripada dirimu. Semestinya kau lihatlah ujian manusia lain yang -mungkin- lebih berat darimu. 

Bukan ujianmu yang berat hanya saja kau tak pandai bersyukur dan tak pandai melihat manusia yang lebih besar ujiannya darimu. Tak perlu berkeluh kesah, teruslah bersyukur dan nikmati kehidupanmu. Namun bukan berarti kau berdiam diri saja. Tetap teruslah belajar bagaimana menjadi hamba-Nya yang pandai bersyukur.

Banyak contoh kasus dan ujian hidup manusia. Tapi manusia itu memang tak pandai bersyukur. Mereka hanya melihat duka yang dirasa dan tak melihat suka yang mereka punya. Padahal di luar sana banyak sekali manusia-manusia yang ujian dan cobaannya jauh lebih berat. 

Bersyukurlah 
Engkau masih Allah berikan kehidupan sehingga masih memiliki kesempatan untuk memperbaiki diri
Betapa banyak manusia yang telah Ia panggil dan tak memiliki kesempatan lagi untuk memperbaiki diri dan menyiapkan bekal akhirat 

Bersyukurlah engkau masih Ia berikan kesehatan sehingga masih bisa merasakan nikmatnya makanan dan minuman. Betapa banyak saudaramu yang sakit dan tak bisa merasakan betapa lezat dan nikmatnya makanan 

Bersyukurlah
Engkau masih memiliki kedua orang tua. Betapa banyak anak-anak yang kadang di usia yang masih kecil sudah tak memiliki orang tua ataupun banyak yang memiliki orang tua tapi tak peduli dan tak sayang pada anaknya. 

Bersyukurlah 
Engkau masih Allah mudahkan dalam menuntut ilmu betapa banyak manusia yang kadang ingin menuntut ilmu tapi tak bisa atau tak ingin sekolah. 

Bersyukurlah 
Engkau masih Allah berikan rasa keimanan dalam hatimu. Betapa banyak manusia yang lalai akan nikmat iman dan tak merasakan nikmatnya keimanan. Banyak manusia yang dengan imannya tapi tak bisa merasakan nikmatnya. 

Bersyukurlah 
Engkau telah dilahirkan dalam keadaan muslim. Sehingga tak perlu lagi mencari dan menemukan iman dan Islam. Namun tetap saja kau harus terus belajar agar keislaman yang kau punya dapat menjadikanmu hamba-Nya yang bertaqwa dan menjadi umatnya yang dicintainya. 

Bersyukurlah 
Engkau masih memiliki teman dan sahabat yang peduli padamu. 

Bersyukurlah 
Engkau masih memiliki pasangan yang sayang dan mencintaimu

Bersyukurlah engkau Allah berikan amanah anak, betapa banyak di luar sana mereka yang pengen punya anak, tapi Allah belum mengizinkan dan yang belum memiliki anak tetaplah bersyukur. Percaya dan yakinlah memang itulah yang terbaik untukmu. Semua kondisi adalah baik. 

Setiap kondisi manusia itu adalah yang terbaik untuknya. Belum tentu keadaan yang kau anggap buruk adalah buruk untukmu. Engkau hanya perlu mengasah rasa iman di hatimu agar mampu melihat itu adalah baik. 

Kekayaanmu belum tentu baik untukmu. Bisa jadi dengan kekayaan yang ada engkau menjadi kufur dan sombong. Jangan merasa kekayaan itu adalah hasil kerja kerasmu -saja- padahal kaya itu tak hanya karena usahamu tapi juga karena izin-Nya. lantas kemudian akan engkau apakan dan gunakan untuk apa harta yang kau dapat. Apakah akan berguna untuk agama dan membantu sesama. 

Tak usah merasa menjadi manusia yang paling melarat. Masih banyak manusia lain yang jauh lebih melarat. Bersyukurlah Allah telah menjaga hidupmu. Telah mencukupkan rezekimu. Betapa banyak anak-anak dan tua renta yang malang di luar sana, untuk sesuap nasi saja mereka -terkadang - mengambil makanan sisa.
Tags

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)